Rabu, 21 Januari 2009

Haruskah ibukota pemerintahan dipindahkan dari Jakarta?


Pemindahan Ibukota
Haruskah ibukota pemerintahan dipindahkan dari Jakarta?

Ya
KODE (1)

Tidak
KODE (2)

Jakarta yang menjadi kota paling sibuk di Indonesia saat ini. Segala aktivitas, baik itu politik, hiburan, olahraga dan bisnis ada di kota ini. Begitu besarnya magnit, hingga peredaran uang secara nasional pun tidak lari kemana-mana. Sekitar 70-80% uang hanya berputar di Jakarta.

Semua tumplek blek di Jakarta. Padahal daya dukung Jakarta sangat terbatas. Dengan luas hanya 661,52 km2, beban sebanyak 15 juta penghuni (siang) dan 8 juta penduduk (malam) amat memberatkan. Sesaknya Jakarta harus dibayar dengan kemacetan setiap hari. Waktu penduduk yang terbuang di jalanan pun meningkat.

Secara lingkungan, Jakarta pun tak lagi sehat. Setiap tahun, kota ini harus dibayangi ketakutan terkena banjir kiriman dari Bogor. Banjir yang besar mampu melumpuhkan segala aktivitas hingga beberapa hari. Belum lagi, ancaman polusi udara.

Tak heran dengan kondisi yang demikian mulai muncul berbagi usulan. Salah satu yang patut dipertimbangkan adalah pemindahan ibukota pemerintahan. Sebetulnya, ini bukan wacana baru. Sejak era Presiden Soekarno pun pernah terbersit untuk memindahkan ibukota ke Palangkaraya, Kalimantan. Sementara Soeharto malah sempat berancang-ancang memindahkan pusat pemerintahan ke Jonggol, Bogor.

Nah, masuk dalam wacana demikian, menurut Anda, sudah layakkah pusat pemerintahan Indonesia dipindahkan dari Jakarta?

di detik.com tuh poling..

klo aku sih bukan dipindahkan tapi cari orang yang ahli tatakota untuk membenahinya...
hiihihii kliatany nyrah banget, barang rusak ga coba dperbaiki ahlinya tinggal, beli lagi y baru..
para ahli tata kota n pemerintahan, siapkan diri u/ mencalonkan jadi no.1 di jakarta...
pemerintahan masa belanda bisa jadi acuan kok,